Bunyi sirene ini muncul dengan merangkaikan dua multivibrator
astabil N1-N2 danN3-N4. Sinyal biok dan osilator yangfrekuensinyaO,2 Hz
diintegralkan oleh R3 dan C3 sehingga timbul tegangan searah yang naik turun.
Tegangan mi bertugas agar frekuensi yang dihasilkan oleh
multivibrator astabil
N1-N2 selalu berirama dalam 0,2 Hz. Osilator kedua mi berfrekuensi beberapa
ratus Hz.
Komponen R6 dan C6 bertugas untuk menekan hasil sampingan
yang mungkin tidak diinginkan pada sinyal keluaran dan juga sekaligus
mengamankan keluaran terhadap hubung singkat. Irama nada dapat diubah dengan
mengganti nilai R1, R2, C1, dan C2. Tentu saja R3 dan C3 harus disesuaikan. C4
dan C5 mnentukan tinggi nada sirene. Tinggi nada inijuga sangat tergantung
kepada tegangan catu.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan tegangan catu
yang stab ii agar diperoleh nada yang konstan. Tegangan baterai 6 V atau 9 V
biasanya sudah cukup memuaskan. Karena sinyal keluarannya yang masih lemah,
rangkaian ini perlu dihubungkan dengan penguat daya (power amplifier).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar