Kamis, 15 Mei 2014

Pompa Sirkulasi Otomatis

PADA kebanyakan central heater terutama yang sudah tua, pompa sirkulasi umumnya ditempatkan di dekat ketel. Pompa ini bekerja secara nonstop. Pompa harus setiap saat bekerja bila pembakar di ketel menyala. Sebaiknya, pompa dimatikan beberapa saat setelah pembakar mati. Selang waktu tersebut diperlukan karena beberapa saat setelah pembakar mati, ketel masih dalam keadaan panas. Akan tetapi, selang waktu mi tidak boleh terlalu lama. Untuk penghematan, pompa perlu dimatikan setelah
ketel menjadi dingin. Bila pembakar baru mulai aktif, pompa tidak perlu langsung diaktifkan, karena ketel masih dalam keadaan dingin. Untuk penghematan juga, sebaiknya pompa dihidupkan beberapa saat setelah itu.
Gambar 1 menunjukkan instalasi listrik dan alat pemanas. Alat otomatik untuk pompa digambarkan dalam hal ini sebagai suatu blok fungsi. Pengendalian pembakar berlangsung dengan tegangan bolak-balik sebesar 24 V langsung melalui thermostat. Relai di dalam rangkaian ini akan menghidup matikan pompa. Begitu lidah kontak dan thermostat ini menutup, maka pada ujung Th ada tegangan bolak-balik 24
V. Akibatnya, relai akan menutup kontaknya dan melepaskannya kembali sekitar 2 menit setelah tegangan 24 V dengan kopel yang cocok.
Sudut putar antena dibatasi sampai 2700. Jika indikator LED D11...D18 disusun membentuk suatu lingkaran yang disesuaikan dengan sudut perputaran antena, maka kedudukan (arah) antena dapat dilihat dan indikator LED mana yang menyala. Penulis telah mencoba rangkaian mi, dan hasilnya sangat memuaskan. Sebagai anuran, sebaiknya Anda, memfungsikanjcEóntakkontak pengalih dan sakelar penghubung-singkat yang umumnya sudah ada pada motor-motor wiper.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar