Anda mungkin mencemooh bila ada orang
yang mengatakan uang tak mendatangkan kebahagian. “ Orang yang bilang uang tidak membuat
bahagia pastilah tak pernah kekurangan uang.” Kata seorang kawan saya suatu
hari. Anda bisa mengatakan hal senada tentang pendapat kecantikan dan ketenaran
yang juga disebut sebagai bukan sumber kebahagian.
Kita memang boleh saja bersikap sinis
terhadap pendapat-pendapat semacam itu.
Sayangnya, pendapat tersebut memang sering kali benar. Coba bayangkan
diri anda sedang tak punya uang. Kebanyakan orang akan mengatakan bahwa kondisi
tersebut sama sekali tak menyenangkan. Sekarang, bayangkan Anda banyak sekali
memilki uang yang tak akan habis walau anda belanjakan sebanyak apapun. Inilah
yang menyebabkan orang berpikir bahwa uang - paling tidak - ada hubunganya
dengan kebahagiaan.
Kecantikaan dan ketenaran, walau
mungkin tak dianggap sepenting uang, juga seperti itu. Banyak orang yang
berpikir bahwa seandainya mereka sedikit lebih cantik (atau lebih terkenal),
mereka akan lebih bahagia, Akhirnya, banyak hal yang dilakukan orang untuk
mencapai kebahagiaan dengan mengejar hal hal tersebut. Orang bekerja keras
untuk mendapatkan uang, melakukan apa saja untuk membuat dirinya merasa cantik,
dan rela mengorbankan apa saja demi ketenaran. Masalahnya, ketika semua tujuan
tersebut tercapai, banyak orang yang juga tak menjadi lebih bahagia.
Kesenangan
dan kebahagian
Yang
jadi sumber masalah mungkin adalah definisi kita tentang kebahagiaan. Banyak dari
kita yang beranggapan bahwa kebahagiaan berhubungan dengan kesenangan. Kita
senang bisa makan makanan lezat disebuah restauran mahal yang bersuasana
romantic dengan ditemani seorang artis pria yang amat ganteng. Banyangkan
tentang itu saja mungkin bisa membuat anda tersenyum. Hal tersebut memang
menyenangkan. Sayangnya, dalam jangka panjang kesenangan tidak lantas bisa
disamakan dengan kebahagiaan.
Menurut
Norm Ephraim, psikolog dari boston, kesenangan adalah sensasi yang muncul
mengikuti kondisi kondisi tertentu, sedangkan kebahagiaan adalah kondisi
pikiran kita. Kesenangan hanya berlangsung sesaat, sedangkan kebahagiaan
merupakan gambaran umum pikirian kita. Ephraim mencontohkan begini : bayangkan
perasaan anda ketika untuk pertama kalinya Anda mengemudi mobil Ferrari yang
baru saja anda beli. Perasaan senang yang timbul pasti luar biasa. Namun,
setelah beberapa saat, perasaan senang tersebut makin berkurang. Anda mungkin
masih senang selama beberapa hari, tetapi setelah setahun, dua tahun dan
seterusnya, mungkin anda akan merasa biasa-biasa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar