Sabtu, 17 Mei 2014

Stroboskop 1

PADA  posisi otomatik, kondensator C4 terisi melalui P1 danR3. Jika tegangan di C4 mencapai tegangan trigger untuk diac, thynistor akan bekerja. Kondensator C2 mengosongkan muatannya secara drastis melalui gulungan primer trafo pen-trigger. Akibatnya, pada gulungan sekunder trafo mi
timbul tegangan tinggi dan menyalakan blitz. Dengan P2, frekuensi kilasan lampu blitz  ini bisa diatur antara 2 sampai 20 kilasan/menit.
Pada posisi terkendali, C3 terisi muatan melalui trafo Tr1 dan penyearah jembatan D1. ..D4. Perbandingan lilitan pada trafo Tr haruslah sebesar 1:25. Kumparan primer trafo ini dihubungkan ke keluaran amplifier yang mengendalikannya. Dalam hal ini jumlah kilasan per menit ditentukan oleh keras  suara dan amplifier dan dapat disetel dengan P1.
alat ini sangat menguntungkan dan biasa dipergunakan untuk rekläme, diskotik, atau pesta. Meskipun pada umumnya semua rangkaian lampu disko ini menunjukkan sedikit perbedaan, rangkaian ini menonjol dalam kesederhanaan dan pemakaiannya yang luas. Perlu diperhatikan, rangkaian lampu stroboskop ini disambung langsung dengan PLN, sehingga harus diberi  tempat yang tertutup dan terisolasi untuk menghindari sentuhan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar