OSILATOR ini dibuat dengan menggunakan penyulut Schmitt G1 (74132).
MeIalui resistàr 330 ohm, sinyal keluaran dikopel kebali ke masukan G1. Sinyal
keluaran
ini berubah dan logika “1” ke logika “0” bila tegangan di C2 mencapai tegangan
ambang maksimum dan G1. Proses berlangsung sebaliknya, bila C2 mengosongkan
muatannya sampai ke ambang minimum. Kejadian tersebut berlangsung secara
periodik.
Untuk
mengbitung frekuensi digunakan rumus :
f=
2MHz+0,4MHzxU0
Melihat
hubungan antara frekuensi dengan tegangn searah yang mengaturnya, rangkaian ini
baik digunakan sebagai osilator variable. Tegangan bolak-bàlik U1yañg dijumlah
dengan tegangan searah U0 menjamin kenaikan frekuensi sekitar 0,4 MHz per volt
yang hampir tetap sama di seluruh daerah frekuensi. Pembagi 7490 memperluas
daerah frekuensi dan 200 kHz sampai 1,4 MHz, dengan langkah perpindahan sebesar
9 kHz. Frekuensi resonansi dihitung dengan rumus:
f
= (f maks – f min) /2
Karena
gelombáng persegi dari sinyal kelüaran mempunyai hàrmonik, maka rangkaian
dengan frekuensi resonänsi di atas 14MHz kemungkinan jüga dapat diperiksa.
Kerugiannya, harmonik yang timbul dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Agar
kesalahan pengukuran sekécil mungkin, fmaks / fmin harus selalu Iebih kécil
dari 2. Rangkaian ini sangat cocok untuk menepatkan rangkáian tapis (filter).
(L. Bergmann)
terima kasih banyak gan untuk infonya
BalasHapus