Rabu, 15 Januari 2014

JANGAN REMEHKAN VAKSINASI ! (BAG.2)



TELITI SEBELUM VAKSINASI
 

  1. Pastikan anak berada dalam kondisi sehat/tidak sakit. Orang yang mengalami infeksi virus atau bakteri bisa tidak memiliki antibodi yang cukup untuk berespons terhadap vaksin, selain itu mereka lebih berisiko untuk mendapatkan reaksi buruk.
  2.  Periksa kesehatan anak sebelum vaksinasi, termasuk alergi yang dimiliki. Hasil pemeriksaan harus dicatat dalam catatan medis anak Anda.
  3.  Tanyakan jenis vaksin yang akan diberikan pada kunjungan berikutnya dan mintalah Lembar Pernyataan Informasi Vaksin dan informasi produk yang disisipkan dalam kemasan vaksin sehingga Anda mempunyai waktu untuk mempelajari vaksin sebelum diberikan.
  4. Bawalah catatan riwayat medis yang lengkap dan keluarga dan pribadi anak untuk diberikan kepada dokter anak Anda.
  5. Pastikan bahwa suntikan. diberikan pada bagian tubuh yang benar dan de ngan cara yang benar. Cara dan tempat suntikan dapat berdampak pada kadar nyeri, kemerahan dan pembengkakan yang biasa terjadi di area suntikan.
  6. Mintalah salinan catatan vaksinasi anak Anda untuk arsip pribadi Anda sendiri. Catatan mi termasuk nama vaksin, tanggal pemberian, dan nomor lot produksinya.
  7. Bawalah mainan anak-anak atau makanan favorit mereka untuk mengalihkan perfiatian pada saat penyuntikan.
  8. Pilihlah vaksin yang berada dalam tabung dosis tunggal, yang umumnya bebas dan merkuri. Jika vaksin anak Anda diambil dan tabung dosis ganda, pastikan tabung dikocok terlebih dahulu sebelum vaksin dikeluarkan.
  9. Atunlah pola makan yang bijak dan sehat untuk membantu sistem imun beroperasi secara optimal.
  10.  Mintalah vaksin yang tidak mengandung timerosal atau bahan pemicu alergi.
  11. Hindari menerima vaksin untuk enam atau lebih organisme dalam satu hari.
  12. Periksakan titer vaksin MMR (kadar antibody) sebelum anak mendapatkan suntikan ulangan pada usia 4 -5 tahun. Jika kadar antibodinya sudah cukup tinggi, mungkin tidak diperlukan suntikan ulangan. Periksa kembali titer anak Anda pada usia 12 tahun.



Jenis vaksin
Efektivitas terhadap penyakit
Efek samping setelah vaksin
Hepatitis B
95% (setelah diberikan satu sen yang terdiri dan 3 dosis)
Sakit pada area suntikan yang berlangsung 1-2 han, demarn, reaksi alergi yang senius, termasuk ruam, suara napas mendengking, pucat, Iemah, denyut jantung yang cepat, pusing, dan sulit bernapas
Hepatitis A
80% sesudah dosis pertama
Sakit pada area suntikan, sakit kepala, hilang selera makan, ruam, pucat, lemah, pusing
Influenza
70%-80% pada orang berusia di bawah 60
tahun, dan prevalensinya selalu berubah
setiap tahun. mi disebabkan virus flu mudah
bermutasi

Meningokokok
80% efektif hingga tiga tahun setelah
vaksinasi
Demam, sakit pada area suntikan
Cacar Air (varisela)
70%-90% dan bertahan hingga 10 tahun
sesudah vaksinasi
Dernam, nyeri, pembengkakan di tempat penyuntikan, ruarn ringan, kejang
Demam Kuning/Yellow
Fever
100% efektif hingga masa 10 tahun.
Demam, sakit kepala, sakit pada otot
Hib (Haemophilus
lnfluenzae Tipe B)
95% pada anak-anak yang menerima semua
sen suntikan
Nyeri ringan, kemerahan, pembengkakan pada area suntikan, demam

Campak, Gondorig,
Campak Jerman (MMR)
Poho
80% terhadap campak, 75-95% terhadap
gondong, 80% terhadap rubela
50% sesudah dosis pertama, dan 95%
setelah dosis ketiga (vaksin oral). 90%
sesudah dosis kedua, dan 95% sesudah dosis
ketiga (vaksin polio suntik)
Dernam, warn kulit, diare, konjungtivitis, nyeri sendi, dan gejala kataral serta ensefalitis (jarang) Sakit dan kemerahan pada area suntikan, dernarn
Difteri, Pertusis,
Tuberkulosis (DPT/DaPT)
95% terhadap tetanus, 85% terhadap difteri,
dan 70-90% terhadap pertusis
Dernam ringan, nyeri dan pembengkakan di tempat penyuntikan, kemerahan dan benjolan kecil, pustula (gelembung nanah), kejang, pucat, lemas, muntah, hilang selera makan, ruam, kulit dingin
Pneumokokok
70-80% pada pneurnokokal jenis tertentu.
Demam, nyeri di tempat penyuntikan, mengantuk, kejang, tidur yang gelisah
Vaksin Lyme
70% pada orang dewasa, dan hanya
bertahan 6 bulan — 12 bulari
Sakit dan bengkak di area suntikan, sakit otot, nyeri sendi, demam dan menggigil
Vaksin Kolera
50% bergantung pada kondisi tiap wilayah
Pernbengkakan, kemerahan dan nyeri pada area suntikan, demam, sakit kepala, lemas





"ESCAPE Said It Couldn't Be Done, But I Persisted........Now, I'm 100% Off The Grid"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar