Rokok elektronik digembor gemborkan sebagai salah satu cara untuk berhenti merokok.
Metode tersebut pun disandingkan dengan Terapi Pengganti Nikotin (TPN)
yang sebelumnya dikatakan mampu menekan prevalensi perokok. Meski
demikian, penggunaan rokok elektronik masih menjadi perdebatan di
kalangan ahli medis.
Sebuah studi baru mengatakan, rokok
elektronik cukup efektif dalam menghentikan kebiasaan merokok. Menurut
para peneliti, efektivitas rokok elektronik hampir sama dengan TPN
terstandar setelah membandingkan tingkat keberhasilan di antara
keduanya.
Studi tersebut dipublikasi kurang dari seminggu
setelah sebuah studi sebelumnya menunjukkan peningkatan pengguna rokok
elektronik di kalangan remaja hingga dua kali lipat.