Multiple inteligensia adalah berbagai jenis Kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak. Kecerdasan tersebut antara lain verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat, presentasi, pidato, diskusi, tulisan), logical-mathematical (kemampuan menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga),
musical (kepekaan
dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada,
melodi, irama),
intrapersonal (kemampuan memahami dan
mengendalikan diri sendiri),
interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang
lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
Kecerdasan
multipel dipengaruhi faktor keturunan atau bawaan dan genetik dan
faktor lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan
jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus
menerus. Sel-sel otak janin dibentuk sejak 3-4 bulan di dalam kandungan
ibu, kemudian setelah lahir sampai umur 3-4 tahun jumlahnya bertambah
dengan cepat mencapai miliaran sel, tetapi belum ada hubungan antar
sel-sel tersebut. Sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat.
Hal
ini dapat diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala
balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25 persen dari otak orang
dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70 persen
usia otak dewasa. Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat
hingga balita berusia 3 tahun.
Setelah ini, proses akan berjalan
melambat, yakni pada usia sekolah dan usia remaja. Mulai kehamilan 6
bulan, dibentuklah hubungan antarsel, sehingga membentuk rangkaian
fungsi-fungsi. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antar
sel-sel otak ditentukan oleh stimulasi yang dilakukan oleh lingkungan
kepada bayi-balita tersebut.
Mengingat waktu yang sangat terbatas
ini, sebaiknya orangtua memanfaatkannya secara baik, yakni dengan
memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya sejak dini. Stimulasi yang
diberikan pada masa ini, sangat efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan
balita. Sebaliknya, stimulasi yang kurang akan memengaruhi kecerdasan
balita.
Namun, perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada
kualitas nutrisi dan stimulasi yang didapat oleh balita, sejak dalam
kandungan, sampai tiga tahun setelah ia dilahirkan. Semakin bervariasi
rangsangan yang diterima bayi-balita maka semakin kompleks hubungan
antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima,
maka semakin kuat maka hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin
kompleks dan kuat hubungan antar sel-sel otak, maka semakin tinggi dan
bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari. Bila dikembangkan terus
menerus, anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan.
Secara
umum, intervensi stimulasi kecerdasan pada bayi harus diusahakan agar
bayi dapat mengalami rasa nyaman, aman dan menyenangkan dengan memeluk,
menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara,
membunyikan berbagai suara atau musik bergantian. mengulingkan bayi ke
kanan-ke kiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang
mainan
Stimulasi harus dilakukan sesering mungkin selama
berinteraksi dengan bayi. Harus dilakukan setiap hari, terus menerus,
bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan
siapa saja yang berinteraksi dengan bayi baik keluarga terutama ibu
atau pengasuh. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan
dan kegembiraan antara pengasuh.
Jangan memberikan stimulasi
dengan terburu-terburu, memaksakan kehendak pengasuh, tidak
memperhatikan minat atau keinginan bayi, atau bayi sedang mengantuk,
bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan,
sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsang emosional
yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan
pengasuh adalah merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan
ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi-balita
Cara intervensi kecerdasan multipel :
1 Kecerdasan berbahasa verbal
Intervensi
dan stimulasi dengan mengajak bernyanyi atau bercakap-cakap, bacakan
cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita,
menyanyikan lagu anak-anak dll. Pada umur 3 - 6 bulan ditambah dengan
bermain 'cilukba', melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang
untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk. Pada usia 6 - 9 bulan
distimulasi dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan,
membacakan dongeng. Umur 9 - 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang
menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum
dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan
berpegangan.
2. Kecerdasan logika-matematik
Intervensi
dan stimulasi dengan bernyanyi dan bercerita dengan angka, terumatama
angka satuan 1-10. Seperti menghitung benda-benda disekitarnya, bernyayi
satu-satu aku sayang ibu dsbnya
3. Kecerdasan emosi intra-personal
Intervensi
dan stimulasi dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita,
pengalaman, berkhayal, mengarang ceritera dll. Stimulasi anak anda
dengan mengajak selalu tersenyum dan tertawa. jkauhkan kata kasar, sikap
emosional, bertengkar atau adu mulut di depan atau dapat di dengar dan
dilihat bayi.
4 Kecerdasan naturalis
Dapat
dilakukan dengan bercerita dengan gambar, benda, alam dan kegiatan
sekelilingnya. Ajaklah bayi tertawa dan bersenang-senang dengan kejadian
dan peritiwa di sekitarnya. Setiap benda yang ada dilingkungan dapat
dijadikan sumber interaksi bayi untuk belajar mengenal lingkungan dan
belajar berkomunikasi
5. Kecerdasan emosi inter-personal
Intervensi
dan stimulasi dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan
lebih muda, saling berbagi kue, meminjamkan mainan, belajar bersalaman
dengan orang lain (saat usia 9-12 bulan), mengenalkan orang baru dll.
6. Kecerdasan visual-spatial
Intervensi
dan stimulasi dengan mengamati gambar atau foto terutama bentuk wajah
orang atau kartun yang lucu. Berceritalah dengan kata-kata atau kalimat
panjang dengan gambar yang cukup besar dilihat atau benda atau
lingkungan dan peristiwa alam. Menggantung dan menggerakkan benda
berwarna mencolok seperti lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih,
benda-benda berbunyi,
7. Kecerdasan gerak tubuh
Intervensi
dan stimulasi (motorik kasar) pada sia 6-8 bulan merangsang duduk,
dilatih berdiri berpegangan. Usia 9 -12 bulan ditambah stimulasi
memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan
bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan. Bila terjadi
keterlambatan tidak bolak balik atau tidak duduk merangkak sesuai usia
6-8 bulan, menunjukkan minimal keterlambatan ringan. Dapat dilakukan
stimulasi keseimbangan dan vestibularis dengan berenang, terapi bola dan
bermain ayunan.
8 Kecerdasan musikal
Intervensi
dan stimulasi dengan mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat
musik, mengikuti irama dan nada. Biasakanlah saat berkomunikasi atau
kontak dengan anak seperti saat ganti popok, mandi atau menyuap makan selalu bernyayi dan berdendang dengan lagu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar