Kelembaban adalah kunci penyembuhan
yang terbaik bagi kulit terluka. Memakai lotion merupakan
upaya dalam menjaga kelembaban kulit. Tapi saat luka masih terbuka,
bolehkah memakai lotion?
Ahli dermatologi dari Global Medical
Center dr. Sarah Hutapea, SpKK mengatakan, penggunaan lotion sebaiknya
tidak sembarangan untuk beberapa jenis luka tertentu seperti luka bakar
dan luka akibat jerawat ataupun iritasi. Pasalnya, pada jenis-jenis luka
tersebut memerlukan perawatan yang serius.
Luka bakar misalnya,
memerlukan perawatan khusus karena rentan terkena infeksi. Maka
perawatan luka bakar sebaiknya tidak memakai lotion biasa, melainkan
bahan-bahan khusus yang mnengandung antibiotik.
Kendati demikian,
menurut Sarah, luka bakar juga perlu dijaga kelembabannya. Maka
penggunaan krim khusus yang mengandung antibiotik merupakan cara
terbaik. "Krim memiliki struktur yang lebih pekat dari lotion sehingga
lebih efektif menjaga kelembaban kulit yang terkena luka bakar,"
tuturnya dalam konferensi pers yang diadakan PT Unilever Indonesia, Rabu
(29/5/2013) di Jakarta.
Lain halnya dengan luka akibat jerawat
ataupun iritasi. Sarah mengatakan, sebelum mengaplikasikan lotion,
terlebih dulu kita harus mengatahui penyebab dari jerawat maupun iritasi
pada kulit.
Jika disebabkan oleh bakteri, maka perlu diberikan
antibakteri terlebih dulu untuk menghilangkan jerawat ataupun
iritasinya. Namun jika disebabkan oleh jamur, tentu penyembuhan dengan
antibakteri tidak akan efektif, maka perlu diberi antijamur.
"Pengobatan
yang tepat perlu dilakukan dulu untuk menghilangkan penyebab luka, baru
kemudian boleh diberi lotion," ujar dokter
Sedangkan, imbuh Sarah, pemakaian
lotion cocok dan sangat baik untuk jenis-jenis luka ringan, seperti
tergores, tergaruk, ataupun teriris ringan. "Lotion akan menjaga
kelembaban kulit yang membantu mempercepat penyembuhan kulit yang
terluka. Perawatan luka yang tepat akan meminimalisasi bekas yang
terbentuk,"tuturnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar