Sabtu, 15 November 2014

Pengawas Tegangan


TUGAS dan pengawas tegangan adalah memberikan indikasi penunjukan bila terjadi hilangnya pemberian anus pada alat tertentu, baik untuk waktu yang singkat maupun lama. ini terutama diperlukan untuk rangkaian yang mempunya flip-flop atau pencacah elektronik seperti jam digital, pencacah digital, dan alat lain yang sejenis. Flip- flop biasa dan pencacah yang dibangun dengannya, tidak pernah mempertahankan keadanan terakhir pada waktu hilangnya tegangan, maka informasi yang disimpan
akan hilang. Pengawas tegangan ini berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa telah terjadi interupsi tegangan dan rangkaian harus ditala ulang.


Gambar 1 menunjukkan rangkaian pengawas tegangan ini. Catuan untuk
rangkaian im diambil dan catu daya dan alat yang diawasi. Dioda D1 mencegah pengaliran kembali muatan dan kondensator tapis perata catu daya pada peralatan yang diawasi ke rangkaian pengawas. Kondensator kecil (C1) berfuñgsi sebagai tapis perata untuk catu daya rangkaian pengawas.
Ketika tombol S1 ditutup, thyristor Th1 bekerja dan transistor T1 menyumbat. Jika tegangan (yang diawasi) hilang, maka C1 mengosongkan muatannya melalui dua jalan: melalui P1 dan rangkaian seri R1 dan m1. Bilategangan itu muncul kembali, Th1 menyumbat dan T1 bekerja (on). Akibatnya, LED1 akan menyala yang menunjukkan bahwa catu daya pada waktu tertentu telah mengalami kegagalan.

Dengan potensiometerP1 dapat diatur waktu minimum hilangnya arus yang masih harus ditunjukkan. Setelah teijadi kegagalan, rangkaian pengawas harus disiapkan kembali dengan cara menekan tombol S1. (H. Hartleb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar