Gambar 3 menunjukkan susunan
lampu pada dadu Terbukanya S1 mengakibatkan keluaran transistor T1 menjadi tersumbat,
dan koncensator C1 terisi melalui R1. Setelah 3 detik, tegangan. naik sehingga
T1 aktif dan pencacah di-reset ke nol melalui N7. Dengan demikian semua lampu
mati dan dadu siap untuk lemparan berikutya Perlu diperhatikan bahwa sebuah Diode harus dipasang dengan arah positif pada
baterai 6 V mi, agar tegangan kerja IC maksimal 5,3 V sesuai dengan yang
dianjurkan oleh pembuat IC. Mungkin ada sedikit kekurangan dan Rangkaian ini,yaitu
pada dadu mekanik tidaklah mungkin didapat angka nol, tetapi pada dadu ini
mungkin.
Minggu, 26 Oktober 2014
Dadu Elektronik
JANTUNG dan dadu ini adalah sebuah osilator yang terdini
atas N3, N4, dan N5 (Gambar 1). Sinyal osilator dengan frekuensi sekitar 1kHz
dimasukkan keN2. Bila tombol S ditekan, maka masukan dari N1 terblokir,
sementara sinyal osilator masih dapat mencapai masukan pencacah (IC1) Sécara bérsamaan, keluaran dan inverter Ni
menjadi logika “0”. Kondensator C1 mengosongkan muatannya, dan transistor T1
menyumbat. Masukan A pada N7 mendapat logika “1”, masukan B juga berlogika ”1”,karena itu keluaran N7 menjadi
“0”... Akibatnya, pena 2 IC1 mendapat logika”0”,
dan pencacah dapat meproses sinyal dan osilator. Siklus perhitungan ditunjukkan
pada Gambar 2.
Dadu elektronik ini hanya
rnenghitung berdasarkan bentuk mekániknya, jadi hanya sampai 6 lalu mulai dari nol
kembali, akibat adanya umpan balik dan keluaran A, B, dan C ke masukan N6 lalu
ke N7 melalui tiga buah dioda D1, D2, dan D3. Bila semua keluaran Pencacah berlogika”1”(desima l7),maka pada keluaran
N6 muncul 0 . Logika 1 pada pena 2 pencacah akan me-reset keluarannya ke nol.
Setelah itu muncul sikius lain yang baru. Bila S1 terbuka, maka gerbang N2
terbiokir dan memutuskan proses, perhitungan. Posisi penghitung akan diubah
oleh. Decoder seperti Gambar 2.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar