Minggu, 12 Oktober 2014

Unit Perkusi

PERKUSI dapat dipakai sebagai penghasil efek ketukan (mirip piano) pada organ elektronik, jadi suaranya keras pada saat pertama kali muncul, kemudian mengiilang secara perlahan. Setelah alat dihidupkan dengan sakelar S maka kondensator C4 dan C5 teñsi melalui R8, P1, dan R9. T4 dan T5
bekerja dan menyalakan LED1. Karena penyinaran, resistansi LDR menurun ke Suatu nilai yang cukup rendah. Jika sekarang  tuts organ ditekan, maka sinyal 4’ tidak hanya mencapal filter 4’, tetapi juga ke pre-amp perkusi yang terdiri dan T1, T2, danT3. JikaT3 bekerja,
maka kondensator perkusi C5 mengosongka nnuatarrnya melalui R9, P1, dan melalui kolektor-emitor T3 ke ground. Karena tegangan di basis T4 sekarang perlahan-lahan turun, penguatannya juga bankurang. T5 mulai menyumbat sehingga intensitas cahaya berkurang dan ményebabkan sinyal dan organ mati. Waktu luruh, juga dinamakan “waktu-perkusi”, dapat diatur dengan P1. Dengan mlai komponen yang sesuai dengan gambar, rangkaian ini dapat memroses sinyal mulai dan 100 Hz (sinyal kontrol)...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar