Senin, 17 November 2014

Audioskop


RANGKAIAN ini berguna untuk menghasilkan efek tertentu pada layar TV. Rangkaian akan menghasilkan balok-balok vertikal yang bentuknya berubah menurut irama dari sinyal masukan berfrekuensi rendeh Sebagai sumber sinyal dapat digunakan radio, pemutar piringan hitam, pemutar pita atau generator sinyal frekuensi rendah. Keluaran rangkaian ini dapat dihubungkan secara langsung ke antena VHF pesawat televisi, terutama kanal 2, 3, atau 4.


Sebuah multivibrator astabil yang dikontrol tegangan (T2 dan T3) bergetar dengan frekuensi 15.625Hz. Rangkaian berikutnya (T4) memperkuat sinyal ini dan memperbaiki kemiringan sisi pulsa blok yang dihasilkan.
Modulasi sinyal audio (frekuensi rendah) dilakukan melalui T1. Amplitudategangan modulasi dapat diatur dengan P1. Sedangkan penalaan halus frekuensi generator dilakukan dengan P2. Sinyal yang telah dimodulasi disambungkan kemasukan antenna VHF dan TV yang bersangkutan, yang mana sinyal ini telah sinkron dengan osilator vertikal. Pada Iayar akan muncul balok gelap, yang jumlahnya ditentukan oleh setelanP2 Melalui resistor Rx, lebar dan terang balok dapat diubah.

Efek berikutnya dapat dicapai melalui eksperimen pada kanal lain, sinyal dan siaran yang normal juga dapat ditindih. Dalam hal ini harus berhati-hati pada antena yang dipakal secara bersama, karena semua pesawat televisi yang menggunakan antena itu akan terpenggäruh. Tentu saja yang muncul bukannya osilogram yang sebenarnya, karena rendahnya frekuensi pembawá,walaupun demikian bisa dicapai suatu efek optik yang cukup menakjubkan.

Kalibrasi Audioskop ini sangat mudah. Mula mula P1 dipasang pada posisi nol (putar penuh ke kin). Denganfrekuensi diatur sedemikian, rupa sehingga gambar yang stabil tampak di layar TV. Kemudian dilakukan pengaturan amplituda dengan P1. Pemberian aliran listrik untuk rangkaian ini dapat dipakai baterai 9 volt (Jurgen Schmidt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar