Sabtu, 13 Desember 2014

Petunjuk Arah Angin


DENGAN bantuan rangkaian ini, kedelapan arah angin yang utama dapat ditunjukkan. Peralatan komplit ini terdiri dan 2 bagian. Bag pertama terdiri dan sayap angin dengan pera1at an untuk pengkodean (Gambar 1 dan 2). Sedangkan bagian kedua terdiri dan dekoder, display, dan catu daya(Gambar 3 dan 4).




Jarak ruangan antara kedua unit tidak mempengaruhi fungsi, tetapi jarak ini haruslah tidak terlalu jauh. Enkoder (pengkode) dengan piringan kode harus dipasang di dalam kotak yang kedap air, karena kotak ini berhubungan langsung dengan angin dan cuaca (Gambar 1). Inti dan enkoder(pengkode) ini adalah piringan kode. Dianjurkan menggunakan piringan dan plastik keras yang tembus cahaya. Daerah yang diarsir dibuat tidak tembus cahaya dengan mencat atau menutupinya dengan kertas hitam (Gambar 2). Dibawah piringan dipasang lampu 12 W 10... 15W, dan di atas piringan dipasang LDR. Dianjurkan agar pinggiran LDR ditutupi agar tidak ada cahaya yang salah jatuh ke LDR.


  
Kode BCD untuk membaca kurang cocok karena kode ini dapat mengubah lebih dan 1 bit pada 2 angka yang. berurutan. Akibatnya 2 lampu dapat berkedip terus menerus bila sayap bergoyang ,antara 2 arah angin Kode yang dipilih dibuat sedemikan rupa sehingga angka-angka yang berturutan hanya berbeda 1 bit (lihat table logika). Melalui tiga rangkaian penyangga, perubahan resistansi LDR dicocokkan dengan level TTL (Gambar 3). Untuk dekoder dipakai IC tipe BCD 7445 yang mengubah kode dari table logika ke kode “satu dan delapan”. Jika kedelapan lampu disusun sesuai dengan arah angin dalam suatu lingkaran, maka arah angin dapat dibaca.



 Catu daya untuk rangkaian ini dapat dilihat pada Gambar 4 yang memiliki 3 tegangan keluaran, +12 V untuk lampu kode, +l2Vuntuk lampu indikator, dan +5 V untuk lC. Dengan démikian, antara enkóder dan dekoder harus dihubungkàn dengan kabel 5 jalur, yaitu untuk catuan +12 V bagi lampu kode,ground,dan ke tiga buah LDR.
Jika indikator tetap menunjuk arah utara meskipun angin kencang, bisa diduga bahwa lampu di bagian pengkodean rusak. Tanpa kesulitan, fungsi dan lampu bisa di uj idengan tombol “Test”. Bila lampu dalam keadaan baik, tran sistor T1 pada waktu knop ditekan menjadi aktif dan lampu La menyala. Bila lampu pengkode rusak, L tetap gelap. (J.v. Weperen)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar