Jumat, 02 Januari 2015

OSILATOR VARIABLE 200khz....4mhz


OSILATOR ini dibuat dengan menggunakan penyulut Schmitt G1 (74132).
MeIalui resistàr 330 ohm, sinyal keluaran dikopel kebali ke masukan G1. Sinyal
keluaran ini berubah dan logika “1” ke logika “0” bila tegangan di C2 mencapai tegangan ambang maksimum dan G1. Proses berlangsung sebaliknya, bila C2 mengosongkan muatannya sampai ke ambang minimum. Kejadian tersebut berlangsung secara periodik.

 Frekuensi keluaran ditentulkan oleh R dan kapasitas efektif antara masukan penyulut Schmitt dengan ground Kapasitas efektif ini merupakan gabungan dari C2 dengan tiga buah dioda varikap yang terpasang parallel. Pengaturan kapasitas efektif ini dilakukan dengan potensiometer 10 kohm Tabel 1 menunjukkan frekuensi pada U0 (tegangan pada tap tengah potensiometer 10 kohm) yang berbeda.

Untuk mengbitung frekuensi digunakan rumus :

f= 2MHz+0,4MHzxU0

Melihat hubungan antara frekuensi dengan tegangn searah yang mengaturnya, rangkaian ini baik digunakan sebagai osilator variable. Tegangan bolak-bàlik U1yañg dijumlah dengan tegangan searah U0 menjamin kenaikan frekuensi sekitar 0,4 MHz per volt yang hampir tetap sama di seluruh daerah frekuensi. Pembagi 7490 memperluas daerah frekuensi dan 200 kHz sampai 1,4 MHz, dengan langkah perpindahan sebesar 9 kHz. Frekuensi resonansi dihitung dengan rumus:

f = (f maks – f min) /2
Karena gelombáng persegi dari sinyal kelüaran mempunyai hàrmonik, maka rangkaian dengan frekuensi resonänsi di atas 14MHz kemungkinan jüga dapat diperiksa. Kerugiannya, harmonik yang timbul dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Agar kesalahan pengukuran sekécil mungkin, fmaks / fmin harus selalu Iebih kécil dari 2. Rangkaian ini sangat cocok untuk menepatkan rangkáian tapis (filter). (L. Bergmann)

1 komentar: