Dengan kemajuan ekonomi di Indonesia,
secara tidak langsung ikut meningkatkan derajat kesehatannya, sebut saja dengan
kian rendahnya angka kematian bayi menurun dari 145 / 1000 kelahiran hidup pada
tahun 1967, menjadi 46 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 1999. Disisi lainnya,
terdapat juga peningkatan usia harapan hidup dari 45,7 tahun pada tahun 1967menjadi
65 tahun untuk laki-laki dan 69 tahun untuk wanita pada tahun 2000.
Namun , tingkat kesehatan masyarakat
di Indonesia bila dibandingkan dengan Negara-negara di ASEAN, ternyata masih
tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari indicator kesehatan. Salah satunya yang
terlihat adalah masih rendahnya kesehatan masyarakat dalam hal ini gigi dan
mulut. Masalah gigi dan mulut, ternyata memang belum menjadi prioritas utama
masyarakat.
Di sisi lainnya, kemajuan bidang
ekonomi juga telah berhasil mengubah pola hidup masyarakat. Pola makan yang
kurang sehat, seperti meningkatnya konsumsi makanan berkadar lemak tinggi dan
rendah serat, serta menurunya aktivitas olahraga dan kebiasaan buruk lainnya
justru banyak terjadi di masyarakat.
Dalam hal kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan gigi itu merupakan bagian kesehatan yang utama, terdapat juga
perubahan konsumsi pola makanan dari makanan berserat menjadi tidak berserat
(instant food). Tentu saja ini akan berpengaruh peningkatan karies gigi dan
gangguan pertumbuhan rahang. Karena itu, tentu saja pemeliharaan gigi perlu
dilakukan sejak usia dini, mengingat kian bertambahnya angka harapan hidup
tentu saja banyak orang yang menginginkan gigi sehat dan kuat hingga usia
lanjut.
Di samping penyakit gigi dan mulut,
seperti karier gigi dan penyakit periodental, merupakan penyakit infeksi yang
masih memerlukan penanganan yang serius. Menurut data yang diperoleh dari
Survai Kesehatan Rumah Tangga Tahun 2001, penyakit gigi menduduki urutan
tertinggi dalam prevalensi penyakit yaitu 59,9 persen. Prevelensi penyakit gigi
pada usia 5-14 tahun sebesar 33 persen dan meningkat dengan bertambahnya umur
hingga usia pada usia 55 tahun ke atas mencapai 91 persen. Tingginya prevalensi
tersebut, maka di pastikan penanganan penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan
secara serius semua pihak.
Karang
gigi
Karang gigi (Calculus) merupakan
kumpulan plak termineralisasi (pembentukan mineral seperti batukarang) yang
menempel pada permukaan gigi. Dilihat berdasarkan lokasinya, karang gigi ada di
supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan
supragingiva (permukaan gigi di bawah gusi).